Dalam mengarungi kehidupan berumah tangga seringkali seseorang
harus berhadapan dengan pilihan yang sangat sulit dan terjebak pada keputusan
yang tidak memihak pada dirinya yang pada akhirnya menyebabkan pernikahannya
kandas di tengah jalan.
Bisa juga ketika Kuasa Tuhan
berkata lain dari rencana sepasang anak manusia, sehingga menyebabkan istri
yang ditinggalkan harus menjadi janda dan melanjutkan kehidupannya sendiri
dengan menanggung beban mental yang luar biasa sakitnya, sehingga bagi mereka
yang imannya kurang cukup kuat akan mudah tergelintir terbawa arus kehidupan
yang kurang menguntungkan, bahkan ada yang sampai depresi atau stress dan
berusaha untuk mengakhiri hidupnya.
Wahai saudariku yang saat ini
menjalani kehidupan menjanda, walau realita kita sudah ditinggal oleh suami,
tetapi tetap bersyukurlah karena kita tidak akan pernah di tinggal Tuhan yang
senantiasa melihat kita, menyayangi kita, dan yang memberi rizki buat hidup
kita.
Wahai saudariku para janda, tersenyumlah
pada dunia tunjukkan kerelaanmu atas gelar janda yang tidak pernah terimpikan
sebelumnya, sebagai wujut kepatuhan diri pada Tuhan.
Seorang janda dalam agama Islam
ditempatkan pada posisi yang harus di santuni dan dihormati, mereka sedang menjalani ujian hidup dengan
lapang dada, dalam keterbatasan mereka harus
memikul beban yang tidak mudah, yang dulunya ada yang mendampingi,
melindungi, memperoleh uang belanja dari suami, sekarang harus menghidupi
dirinya sendiri dan harus bisa berdiri tegar untuk menghidupi anak-anaknya.
Begitu beratnya beban kehidupan
yang harus dipikul dipundak seorang janda, mereka harus mampu berperan ganda
sebagai ibu yang merawat dan menyayangi anak-anaknya juga berperan sebagai ayah
yang melindungi keselamatan dan mencari nafkah buat biaya pendidikan dan mencukupi
kebutuhan makan dan lain sebagainya untuk kelangsungan hidupnya.
Namun sangat disayangkan
perlakuan masyarakat justru sebaliknya, seorang janda dipandang sebelah mata
dan diidentikkan dengan hal-hal yang negatif bahkan sering kali menjadi obyek
gosip yang dibicarakan dan dibesar-besarkan kejelekannya dari mulut ke mulut
sepanjang jalan.
Siapakah yang mengharapkan jadi
janda, adakah yang bercita-cita menjanda ?
Tentunya tak seorangpun berharap
memiliki gelar janda, maka dari itulah wahai kawanku bila anda akan menggunjing
saudari kita yang menjalani hidup sebagai janda, tengoklah kebelakang terlebih
dahulu bayangkan seandainya diri anda sendiri yang menjadi janda itu atau
keluarga anda sendiri pastinya anda tidak akan pernah terima bila digunjing
orang.
Pikirkanlah terlebih dulu sebelum
memberi penilaian pada seorang janda, bisa jadi anda akan lebih buruk bila
berada diposisi mereka.
Wahai saudariku para janda,
jika engkau tiba-tiba merindukan kasih sayang seorang suami sebagaimana dulu yang pernah
engkau miliki, tempat berbagi rasa kebahagiaan bersama, ketentraman jiwa,
karena bagaimanapun juga dirimu adalah manusia yang normal tentunya kebutuhan
biologis akan mengganggu malam-malam panjangmu, bersabarlah kemudian segera
alihkan pikiran syahwat yang mengganggumu pada kesibukan lain dengan mengisi
disetiap waktu luang yang engkau miliki dengan kegiatan yang bermanfaat,
menghasilkan secara finansial dan menyenangkan.
Awalilah disetiap kegiatan yang engkau
lakukan dengan bacaan basmallah, senantiasalah menjaga kehormatan diri, menjaga
akhlak yang lebih baik didalam dan diluar rumah, karena kondisi dalam
kesendirian dirimu bisa memicu mata lelaki terbelalak ingin menggoda dan
menimbulkan fitnah.
Berdoalah pada Tuhan dengan
kerendahan hati dan penuh harap agar memberikan suami pengganti yang lebih baik
dari sebelumnya, dan yakinlah bahwa janji Tuhan adalah benar, Tuhan selalu
mendengarkan setiap permohonan hambanya yang sungguh-sungguh dan mengabulkan
semua do’a hambanya.
Tetapi kita sebagai hamba yang
lemah tetaplah bersabar dan jangan pernah lelah dalam berjuang karena
sesungguhnya Tuhan mempunyai rencana yang indah tanpa kita ketahui kapan
saatnya itu tiba, namun yang jelas setelah melalui kesulitan disitu ada
kemudahan.
Demikianlah ulasan tentang janda
dengan segala permasalahan di pundaknya, dimana kita sebagai makhluk yang
beriman kepada Tuhan dan hari akhir, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk
membantu dan menghormati mereka, besar harapan saya semoga tulisan ini membawa
manfaat bagi para pembaca terutama bagi saudariku para janda yang sedang
bersabar dan berjuang mengharap rahmat
Tuhan.
Salam dari jauh...
Syukran. Semoga bermanfaat buat semua. Semoga Allah pelihara semua janda2 yang beriman kod Allah Taala. Semoga diberi ganti yang lebih baik dan lebih hebat.
ReplyDeleteSemoga ini mjd penyemangat sy yg saat ini sdg down
ReplyDeletenice article...
ReplyDeleteartikel yang sangat bagus... dan semoga tetap semangat...
ReplyDeleteartikel yang sangat bagus dan bisa menginspirasi...
ReplyDelete