Tekanan kehidupan yang berat memicu terjadinya bunuh diri
Dalam rona kehidupan di jaman yang serba modern ini dapat kita temui berbagai macam problema kehidupan, dari kasus kekalahan dalam pemilu, tidak lulus ujian, pemerkosaan, perselingkuhan, perceraian, penyakit menahun yang diderita, kematian atau kehilangan orang yang sangat disayangi, perampokan, hingga persaingan bisnis yang tidak sehat.
Dalam rona kehidupan di jaman yang serba modern ini dapat kita temui berbagai macam problema kehidupan, dari kasus kekalahan dalam pemilu, tidak lulus ujian, pemerkosaan, perselingkuhan, perceraian, penyakit menahun yang diderita, kematian atau kehilangan orang yang sangat disayangi, perampokan, hingga persaingan bisnis yang tidak sehat.
Dimana semua permasalahan yang
sedang terjadi menuntut pelakunya untuk menyelesaikan dengan cara yang instan juga. Sehingga mereka yang memiliki permasalah yang berat dalam kehidupannya
sering kali membawa pikirannya hanyut bersama egonya, yang pada akhirnya
memunculkan keinginan untuk mengakhiri hidupnya karena putus asa.
Adapun tanda-tanda orang yang
memiliki permasalahan berat yang mengakibatkan tekanan dalam kehidupannya akan
tampak jelas pada saat mereka memiliki perubahan sikap misalnya, kehilangan
semangat hidupnya dan sering membicarakan kematian, menarik diri dari pergaulan
dan suka menyendiri, mudah mengeluarkan air mata tanpa disadari, sering menyakiti
dirinya sendiri, menyesali dan menyalahkan dirinya sendiri dan berusaha untuk
bunuh diri.
Apabila disekitar kita mungkin itu
keluarga, sahabat atau tetangga yang mengalami tekanan kehidupan dengan
menunjukkan gejala-gejala seperti diatas, kemungkinan besar mereka sedang
berada diambang keputus asaan dan dikhawatirkan nekat bunuh diri.
Untuk itu kita sebagai makhluk Tuhan alangkah baiknya bila memiliki kepedulian dan tanggap dengan mengambil langkah-langkah preventif agar mereka terselamatkan dari keterpurukan hidupnya.
Untuk itu kita sebagai makhluk Tuhan alangkah baiknya bila memiliki kepedulian dan tanggap dengan mengambil langkah-langkah preventif agar mereka terselamatkan dari keterpurukan hidupnya.
Langkah-langkah yang harus kita lakukan untuk mencegah mereka yang akan melakukan bunuh diri diantaranya kita memposisikan diri sebagai :
1. Teman
Dekat.
Kondisi seseorang yang mengalami masalah besar atau memiliki tekanan kehidupan yang sangat berat, pada umumnya hatinya sedang rapuh. Dia ingin menjauhkan dirinya dari orang lain, namun sebenarnya kondisi mereka sangat membutuhkan tempat bersandar atau orang lain yang bisa memberi perhatian. Dengan begitu kehadiran kita sebagai teman dekat sangat membantu meredakan kondisinya.
Kondisi seseorang yang mengalami masalah besar atau memiliki tekanan kehidupan yang sangat berat, pada umumnya hatinya sedang rapuh. Dia ingin menjauhkan dirinya dari orang lain, namun sebenarnya kondisi mereka sangat membutuhkan tempat bersandar atau orang lain yang bisa memberi perhatian. Dengan begitu kehadiran kita sebagai teman dekat sangat membantu meredakan kondisinya.
2. Teman
Bicara.
Menjadi teman bicara yang bisa dipercaya dan menyenangkan hatinya adalah salah satu cara agar mereka dapat meluapkan perasaannya yang selama ini beku agar dapat mencair, kita bisa bertanya mengenai segala hal tentang dirinya saat ini dan menjadi pendengar yang serius memperhatikan tiap-tiap perkataannya terutama kalimat yang mengarah pada keinginannya yang konyol, karena seseorang yang hidupnya penuh dengan tekanan kehidupan yang begitu membebaninya akan merasa lega atau lebih tenang bila dapat meluapkan isi hatinya terutama pada teman bicara yang memihak pada dirinya.
Menjadi teman bicara yang bisa dipercaya dan menyenangkan hatinya adalah salah satu cara agar mereka dapat meluapkan perasaannya yang selama ini beku agar dapat mencair, kita bisa bertanya mengenai segala hal tentang dirinya saat ini dan menjadi pendengar yang serius memperhatikan tiap-tiap perkataannya terutama kalimat yang mengarah pada keinginannya yang konyol, karena seseorang yang hidupnya penuh dengan tekanan kehidupan yang begitu membebaninya akan merasa lega atau lebih tenang bila dapat meluapkan isi hatinya terutama pada teman bicara yang memihak pada dirinya.
3. Teman
yang tidak menyalahkan.
Apapun yang kita dengarkan dari ungkapan perasaannya atau rencana kebodohan yang akan mereka lakukan, sebaiknya kita bisa menahan emosi dan tidak serta merta menyalahkan kekonyolannya selama ini, namun kita harus dapat bertindak lebih arif dengan mentoleran dan memaklumi kekeliruannya dalam taraf kewajaran dan menghindari perdebatan.
Apapun yang kita dengarkan dari ungkapan perasaannya atau rencana kebodohan yang akan mereka lakukan, sebaiknya kita bisa menahan emosi dan tidak serta merta menyalahkan kekonyolannya selama ini, namun kita harus dapat bertindak lebih arif dengan mentoleran dan memaklumi kekeliruannya dalam taraf kewajaran dan menghindari perdebatan.
4. Teman
Penyemangat.
Sebagai pribadi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan tidak boleh lelah untuk senantiasa memberi semangat menghadapi gelombang kehidupan yang penuh warna.
Kita bisa menyampaikan pada mereka bahwa mendung tak selamanya kelabu dan mentari ada kalanya tenggelam adakalanya terbit dan kembali menyinari dunia, disaat kita bersedih ada kebahagiaan didepan yang sedang mananti untuk kita jemput dengan senyum, dengan begitu mereka akan merasakan bahwa hidup ini sebenarnya indah bila kita menghadapinya dengan tenang, penuh kerelaan dan selalu berpikir positif.
Sebagai pribadi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan tidak boleh lelah untuk senantiasa memberi semangat menghadapi gelombang kehidupan yang penuh warna.
Kita bisa menyampaikan pada mereka bahwa mendung tak selamanya kelabu dan mentari ada kalanya tenggelam adakalanya terbit dan kembali menyinari dunia, disaat kita bersedih ada kebahagiaan didepan yang sedang mananti untuk kita jemput dengan senyum, dengan begitu mereka akan merasakan bahwa hidup ini sebenarnya indah bila kita menghadapinya dengan tenang, penuh kerelaan dan selalu berpikir positif.
5. Teman
yang melindungi.
Sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan buruk yang tidak diharapkan, sebaiknya untuk sementara waktu kita singkirkan obat-obatan dan barang-barang yang dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya.
Sebagai langkah pencegahan terhadap kemungkinan buruk yang tidak diharapkan, sebaiknya untuk sementara waktu kita singkirkan obat-obatan dan barang-barang yang dikhawatirkan dapat membahayakan dirinya.
6. Teman
Beraktifitas.
Hidup seimbang adalah kondisi yang sehat jasmani dan sehat kondosi mentalnya. Bila seseorang mengalami gangguan pada mentalnya, maka gangguan tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan membangkitkan semangatnya, seperti menari, renang, senam, fitness dll.
Dengan melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan pada umumnya dapat meredakan ketegangan pikiran atau stress, meningkatkan hormon yang dapat membuat seseorang merasa senang, memperbaiki kegundahan hati, sehingga sedikit demi sedikit dapat menggeser bayangan masa lalu yang kelam dan membangkitkan harapan akan masa depan yang indah.
Hidup seimbang adalah kondisi yang sehat jasmani dan sehat kondosi mentalnya. Bila seseorang mengalami gangguan pada mentalnya, maka gangguan tersebut dapat diminimalisir dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan membangkitkan semangatnya, seperti menari, renang, senam, fitness dll.
Dengan melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan pada umumnya dapat meredakan ketegangan pikiran atau stress, meningkatkan hormon yang dapat membuat seseorang merasa senang, memperbaiki kegundahan hati, sehingga sedikit demi sedikit dapat menggeser bayangan masa lalu yang kelam dan membangkitkan harapan akan masa depan yang indah.
Demikianlah ulasan kami tentang
cara mencegah bunuh diri dengan cara menjadi teman yang baik bagi saudara kita yang sedang mengalami
kegoncangan mentalnya, harapan kami semoga tulisan ini dapat memberi manfaat
bagi para pembacanya.
No comments:
Post a Comment